tentang cinta II
I
kelam malam menjadi sirna diterkam cahaya benderang
sang neraka Majusi tidak bernyawa ; padahal telah beratus tahun ia membakar oksigen Ilahi
mereka bingung dan bertambah bingung pabila jawaban demi jawaban tidak ketemui
siapakah yang membunuh Tuhan neraka mereka ini??
dari rahim mulia Aminah si bonda penyayang
lahir manusia agung tiada tandingan
bertasbih seluruh alam memegah rasa cinta
Allahumma solli ala Muhammad
II
sang awan menjadi teman setia
kemana sahaja jasad bernama Muhammad ini, di situlah sang awan menahan tubuhnya
cintanya tidak merelakan sang matahari terik meratah jasad mulia itu
Allahumma solli ala Muhammad
III
hari itu langit menangis tanpa henti
tersedu sedu mengalir air mata
bumi pula memuntahkan air perutnya
maka penuhlah kota Makkah dengan cecair suci ini
hingga memberontak memusnahkan segala yang disapanya
Hajarul Aswad terpelanting hanyut gelora tangisan
bertengkarlah pemimpin kabilah di Makkah
mencari kemuliaan di sebalik batu hitam
datanglah Muhammad menghulur kain damai
Allahumma solli ala Muhammad
IV
ketika manusia lain lemas dalam tarian dunia
Hira' bergegar menyambut tetamu langit
peluh suci mengalir deras dari dahi Muhammad
Bacalah!
Bacalah dengan nama Tuhanmu!
Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan!
Aku tidak tahu membaca!
lalu Hira' menjadi saksi makhluk langit dan makhluk bumi bersatu
membaca kalam yang suci lagi tinggi ; kalam Ilahi
Allahumma solli ala Muhammad
V
setelah dihimpit segenap rasa di seluruh pelusuk bumi Makkah
firman dari Ilahi hijrahkan ummah dakwah ke Yatrib
membina zaman gemilang tiada tandingan
Allahumma solli ala Muhammad
VI
rintih peluh menjatuh dari dahinya
jasad agung menahan perit disambut Izrail
Ummati! Ummati! Ummati!
ternyata kasih baginda tidak mampu dileraikan
lalu seluruh penduduk langit dan penduduk bumi menangis
Allahumma solli ala Muhammad
VII
aku merinduimu ya Rasulillah
moga ketemu kita dalam setiap sabda mimpiku
Allahumma solli ala Muhammad.
faqir ilallah junaidiahmad
bumi wakafan MADI
Rabiul Awal 1433H
Labels:
Cinta Rasul,
puisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Catitan sahabat:
Post a Comment